y

Kehidupan ini...



Kehidupan, sebuah kata sejuta makna. Mengarungi kehidupan laksana menempuh sebuah perjalanan yang melelahkan…
Amatlah jauh dan berat bila kita arungi seorang diri. Tanpa bekal, tanpa kawan…dan tanpa angan-angan.
Kehidupan ibarat bejana besar yang telah siap untuk kita masuki sesaat setelah menatap dunia untuk pertama kalinya. Sendiri, lemah, kosong…tak berdaya. Tapi di pundak mungil itulah kelak kerasnya kehidupan akan bergelayut hingga akan membawanya ke atas bukit-bukit kebahagiaan atau sebaliknya, ke dalam lembah curam kenistaan dan kesengsaraan…
Setiap insan berkehendak meniti kehidupan setapak demi setapak, hingga ke puncak dan teraihlah segala cita dan asa yang tergambar jelas dalam benak. Dan terus ingin berada di puncak, tanpa akan kembali darimana ia memulai…
Namun sayang, kehidupan tidak begitu saja diibaratkan tangga titian yang mulus, atau perjalanan yang pendek dan tanpa aral.
Sayang seribu sayang, kita tidak dapat serta merta memilih kehidupan yang akan kita jalani. Kita tidak dapat memilih kendaraan yang akan kita naiki, tuk sampai tujuan yang dikehendaki.


Tak perlu Mercy, atau APV… untuk menerjang kerasnya bebatuan yang terserak di jalan, atau hanya sekedar untuk berlindung dari teriknya panas dan guyuran hujan.
Hanya nikmat, berkah dan rahmat Allah lah yang dapat membawa kita sampai tujuan…meski lamban, penuh cobaan, tapi Insya Allah akan mencambuk kita dan memperjernih pikiran untuk mengerti makna sebuah perjalanan dalam mengarungi kehidupan.
Sekali lagi, kita tidak dapat memilih kehidupan yang akan kita jalani sesaat setelah menatap dunia. Akan tetapi, perjuangan dan perjalanan jauhlah yang akan membawa kita pada pilihan hidup yang didamba…
Maka, jalanilah kehidupan ini dengan penuh syukur saudaraku. Jangan menghujat siapa-siapa tentang keadaan kita sekarang ini, rubahlah hidupmu apabila memang kau inginkan perubahan. Marilah kita bermohon kepada Tuhan Semesta Alam agar diberikan kemudahan dalam menjalani perjalanan jauh nan melelahkan. Dan semoga dapat membawa kita kedalam kebahagiaan yang sebenarnya. Kehidupan ini memang hanya sementara, namun yang sementara amat sangat menentukan untuk kehidupan selanjutnya.
Ya Rabb, berkahilah dan ridhailah kehidupan yang telah, saat, dan akan hamba tapaki. Dan jika memang kehidupan ini tidak layak untuk hamba-Mu, rubahlah… Rubahlah menjadi kehidupan yang seharusnya hamba memang berada di dalamnya…
Namun hanyalah tubuh dan jiwa ini yang kubawa untuk sekedar menjalani kehidupan ini... penuh rasa syukur, mencoba ikhlas, sarat dengan angan untuk dapat merasakan kedamaian dalam jalur kehidupan yang Engkau ridhai…

1 komentar :

Nasyid for dakwah mengatakan...

Isykariman Aw Mutsyahidan ( hidup mulia atau mati syahid ) Insya Allah

Posting Komentar