Sebelum posting tentang Roti Sobek ini, saya sudah berkali2 mencoba membuat roti dari bermacam resep dan bermacam teknik. Apakah roti yang saya buat semuanya bagus dan memuaskan? tentulah tidak... bahkan ada beberapa yang berakhir di bak sampah (uppss!!). Segitunya? Iya.. Saya sendiri saja tidak tega memakannya, apalagi menawarkan ke orang lain..haha.
Tapi biarlah, bukankah setiap percobaan pasti ada errornya? Dan 'error' itulah yang kelak membuat kita penasaran dan gigih hingga mencapai tahap yg lebih baik. Seperti resep yang akan saya posting kali ini. Yaa...meskipun masih blm 100% mirip roti2 yang dijual di bakery tapi untuk pemula seperti saya, lumayanlah.
Tapi biarlah, bukankah setiap percobaan pasti ada errornya? Dan 'error' itulah yang kelak membuat kita penasaran dan gigih hingga mencapai tahap yg lebih baik. Seperti resep yang akan saya posting kali ini. Yaa...meskipun masih blm 100% mirip roti2 yang dijual di bakery tapi untuk pemula seperti saya, lumayanlah.
Mungkin ada orang yg heran, cuma mau makan roti aja sampe dibela2in membanting tulang, memeras keringat dan memutar otak (lebay.com) sampe segitunya. Padahal makan roti sampai seberapa sih? Paling2 2-3 potong kenyang, sudah... Eiitss...disinilah. Disinilah...kepuasan tingkat tinggi yg tidak akan didapat dibandingkan kita hanya mengeluarkan uang 5-10ribu untuk membeli sebungkus roti. Kepuasan yang tiada taranya ketika kita berhasil menciptakan karya yang blm pernah kita buat sebelumnya meskipun itu hanya sekedar roti.Sebenarnya banyak alasan yang membuat saya ingin bisa membuat sendiri segala makanan yg dijual di toko2. Saya ingin bisa membuatnya SENDIRI! Ssst...tau tidak, kalo buat sendiri kita bisa makan sepuas2nya. Uang yang kita keluarkan utk membeli sepotong makanan/roti/dll, jika buat di rumah sendiri bisa jadi se-nampan atau se-baskom! hahaha...ini irit apa kemaruk ya? yaa..mirip2 gitulah.. Selain itu, jelas lebih higienis. Bagaimana tidak, karena kita tahu betul bahan2 apa saja yg dimasukkan dalam adonan. Saya lebih suka makanan yang apa adanya, tanpa neko2 seperti penambahan pengawet, pewarna, pelembut roti, pemutih dll. Jadi untuk kita para bunda, tidak khawatir makanan apa saja yg akan masuk ke perut anak kita.
Kalo kata suami saya, jika kita bisa melarang anak jajan di luar..maka kita juga harus bisa membuat makanan yg sehat untuk anak/keluarga. Betul itu! Nah, satu lagi deh alasan yg memperkuat kita para bunda untuk pandai berkreasi memasak yang sehat, lezat, dan tentunya penuh cinta untuk keluarga. Okeh, daripada kelamaan langsung saja disimak step by step membuat roti sobek ala rembulan di bawah ini yaa...
ROTI SOBEK ISI COKELAT/MEISES
diadaptasi dari berbagai sumber, telah melewati masa percobaan.
BAHAN:
200 gr terigu protein tinggi (saya pakai Cakra Kembar)
70 gr gula pasir
1 sdm ragi instan (saya pakai merk Fermipan)
1/2 sdt garam
1 btr telur ukuran besar
2 sdm mentega
air hangat secukupnya
ISIAN:
Cokelat blok dipotong2 kecil/meises/sesuai selera
CARA MEMBUAT:
Disini saya memakai teknik water roux, yaitu Taizhong starter. Terlebih dahulu kita ambil 20 gr terigu dicampur dg 100 ml air (perbandingan tepung dan air adalah 1:5). Aduk rata, lalu panaskan di atas api sambil terus diaduk hingga mengental. Penampakan seperti bubur sumsum, aduk terus hingga bubur menjadi halus dan licin. Setelah itu angkat, sisihkan. Dengan menggunakan taizhong starter, hasil roti akan lebih lembut dan moist karena adonan akan mengandung lebih banyak air.
Setelah itu, campur dalam baskom besar terigu, gula, ragi instan. Dalam mangkuk terpisah, masukkan telur kemudian campurkan taizhong kedalamnya, kocok sampai rata. Buat lubang di tengah2 campuran terigu, masukkan kocokan telur. Biarkan cairan meresap, kemudian campur dan uleni ringan dengan tangan. Setelah terigu dan cairan telur tercampur rata, tambahkan garam dan mentega. Oia, jangan mencampur ragi langsung dengan garam, karena bisa mengakibatkan si ragi jadi mati dan otomatis adonan gak bisa mengembang. Uleni lagi, lalu tambahkan air hangat sedikit demi sedikit sampai dirasa adonan sudah cukup air dan tidak keras.
Inilah saatnya menguleni, butuh tenaga ekstra dan cadangan keringat...hehe. Lebih bagus lagi kalau ada mesin untuk membantu proses menguleni adonan. Berhubung saya tdk punya, jadi pakai tangan. Tenang saja, jika dinikmati sambil diresapi sepenuh hati maka pekerjaan ini akan terasa ringan dan asyik..
Uleni adonan hingga kalis, kalau perlu pakai jurus ‘jewer banting’ supaya proses lebih cepat. Saya hanya menguleninya di baskom karena tidak ada meja marmer khusus. Jika dirasa lengket, taburi tangan dengan tepung. Lalu lanjutkan bekerja. Jangan menaburkan tepung langsung pada adonan, karena akan membuat roti menjadi keras. Tanda adonan telah kalis adalah jika dijewer/ditarik akan molor seperti karet dan tidak mudah putus. Setelah itu bulatkan adonan dengan permukaan halus, letakkan di baskom tutup dg plastik wrap atau kain bersih. Diamkan hingga mengembang 2x lipat selama 1-2 jam.
Kemudian kempiskan adonan, bentuk bulat panjang lalu potong menjadi beberapa bagian yang sama. Ambil satu bagian, bulatkan, kemudian pipihkan. Isi dengan cokelat cincang atau meises, lipat ke tengah kedua sisinya. Gulung adonan sambil dipadatkan supaya isinya menempel. Tata di loyang (saya menggunakan loyang brownies) ukuran 24x12x6 cm. Lakukan hingga adonan habis. Diamkan hingga mengembang lagi selama 30-40 menit. Panaskan oven di suhu 160 derajat Celcius.
Setelah mengembang, olesi permukaan roti dengan susu cair. Lalu panggang dalam oven sekitar 20-30 menit atau tergantung kebiasaan oven masing2.
Saya mengeksekusi roti ini pada malam hari, setelah si kecil tidur. Selesai pada pukul 10 mlm lebih, dan disempatkan untuk menyicipi potongan pertama. Waaww...ternyata benar sodara2...!! Rotinya lembuut dan lembab. Empuk sekali..
Sudah seperti roti yang dijual di warung2 dekat rumah. Okeh, mulai sekarang saya harus berikrar.. TIDAK AKAN MEMBELI ROTI LAGI DI WARUNG2!! Haha..haohao... (lebayyy...). Tunggu apalagi, yuk mari kita bikin roti sendiriiii...!!
0 komentar :
Posting Komentar