y

Dan Akupun Patah Hati

Hembusan angin membelai setiap helai dedaunan yang mulai samar ditelan kegelapan malam. Semburat siluet senja masih terpancar di sudut kaki langit sebelah barat. Bintang gemintang telah siap menggantikan pancaran dari sang surya yang telah seharian teriknya menyengat apa saja yang terhampar di tanah bumi. Satu bintang, dua bintang, dan banyak bintang yang lain bermunculan seakan berlomba dan berkata bahwa, “akulah yang paling terang”. Sebentuk dewi malam menambah indah pesona malam nan syahdu. Tidak bulat penuh, namun seakan senyumnya diantara gemerlip bintang-bintang yang menggantung tidak seindah senyumku malam itu.

Kusandarkan tubuhku diatas kursi rotan didepan meja samping tempat tidurku sambil terus menatap indahnya pesona temaram melalui jendela kaca. Sambil melemaskan otot-otot yang telah lelah beraktifitas seharian. Kini giliran tubuhku beristirahat.

Akhir-akhir ini, sering dalam sujud-sujudku maupun dalam untaian doa terselip sebuah nama. Nama yang aku mengharap kepada Rabbku untuk dapat menjadikannya sebagai pembimbing dalam langkahku, teman sejati dalam hidupku, pelipur lara dalam setiap keluh kesahku.
Akupun bingung, bukan ini yang dulu kuminta setiapkali aku berdo’a. Sama sekali bukan. Dulu yang aku pinta hanyalah nilai bagus pada setiap ulangan di sekolah, kupinta agar disetiap liburan sekolahku selalu menyenangkan. Kupinta pada Allah supaya menjadikan aku anak yang shalihah dan dapat membahagiakan orangtuaku.. Itu saja.
Namun, kenapa serta merta do’aku menjadi berbeda? Akupun tak tahu. Sudah pantaskah aku memohon seperti itu, sudah siapkah aku untuk melangkah ke kehidupanku yang lebih jauh. Hanyalah Allah Yang Maha Tahu…

Hingga suatu kali aku mengetahui bahwa seseorang yang selalu menggangguku itu telah merajut indah dengan bunga lain. Yang mungkin jauh lebih pantas dia petik daripada hanya sekedar seorang hamba yang bermandikan kekurangan dan kelemahan. Yah, lebih pantas…

Pintaku dalam setiap sujud panjangku, serta dalam untaian do’aku…
‘Tunjukkanlah hamba jalan lurus-Mu Ya Rabb…agar senantiasa aku dapat menggapai ridha-Mu,
Jadikanlah aku seorang yang sedikit dapat menyenangkan kedua orangtuaku Ya Rabb, yang dari dulu hingga detik ini mereka telah selalu menyenangkanku…’

Dan do’a-do’a yang lain…
Yang tak ada lagi sebuah nama terselip didalamnya,
Entahlah, mungkin ini yang dikata banyak orang ,”Lebih baik sakit gigi, daripada hatinya yang sakit karena patah hati…”
Sering aku menyepelekan kata-kata itu, mungkin karena aku tidak pernah mengalaminya.
Namun, saat ini…detik ini…
Sepertinya, penyakit itu tengah menimpaku…

"Ranting dahan yang rapuh pun, mulai patah..."

9 komentar :

Kurniaan Ilahi mengatakan...

assalamualaikum..patah hati??la tahzan..Allah tahu yg terbaik buatmu.

Dwif mengatakan...

Assalamualaikum..
Woi!,semangat...!Semangat...!
Semua pasti ada hikmahnya.
Matahari dah mulai meninggi,km hrs segera beranjak dr kursi rotanmu.
Kamu pasti di berikan yg terbaik bg dirimu... :)

main rambut jagung yuuuk?:D

Dwif mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Alkifah mengatakan...

Alkifah bilang :

Saya pernah mengalami hal yang sama, Ukh. Sedih memang. Cuman kita tidaklah boleh berburuk sangka kepada-Nya hingga larut dalam duka.. Sebab, Dia yang lebih tahu apa-apa yang terbaik buat kita. Setelah menyadarinya, pada waktu itu, saya pun mulai bernafas lega..
dan ternyata... dengan bergulirnya waktu.
...
...
Aku telah menemukannya...
Dan kami pun bahagia..
Insya Allah...

...

So, be the best!

KangBoed mengatakan...

SALAM CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG

Saudaramu mengatakan...

Aslm. Do'a Seorang Hamba kepada rabbnya itu tidak akan pernah tertolak, dikarnakan ada 3 kemungkinan:
1. Dikabulkan didunia.
2. Ditunda untuk didapatkan diakhirat.
3. Atau penghapus dosa-2 hamba.

dan jangan merasa bosan u/meminta Kepada-Nya, "Rabb itu berada atas prasangka hambanya", dan salah seorang generasi salafpun meminta suatu hal yang sepele "sandal jepit" karana kezuhudannya, diapun mengadukan dan ia minta tanpa malu kepada satu-2nya Dzat untuk meminta dan mengadu, yachh Rabb-nya....

Jika yg lalu gagal tetap yakinlah kau pasti akan mendapatkan pengganti yang lebih baik darinya. La Takhoufi wala Tahzani.
semoga Bermanfaat....

Ayiep mengatakan...

Wah, pernah broken heart juga to! Tuh fiktif pa nyata? (pasti jawabe "E.... Ada dech!") Any way, ne saya ya pilih sakit ati dari pada sakit gigi! Pasti belum pernah ya, sakit gigi! suakitnya minta ampun dah!!!! sumpah.. Yaqin...
Seperti Sebelumnya, apa aja ceitanya, kesan pertama saya, tetep. Ketawa baca ini, eh cuma senyum ding.... (tidak ada maksut apa-apa loh!)

ayiep mengatakan...

nampaknya harus ku pikirkan lagi antara "pilih sakit gigi atw sakit hati"!!

wulan mengatakan...

@ms ar : apakah saat ini kau sedang 'merasakannya'?

Posting Komentar